Selamat datang di Blog TIK SMP N 2 Garung

Rabu, 15 September 2021

Pengertian, Manfaat, Kerugian dan Macam-macam Enkripsi

Pengertian Enkripsi

Enkripsi adalah suatu metode yang digunakan untuk mengkodekan data sedemikian rupa sehingga keamanan informasinya terjaga dan tidak dapat dibaca tanpa di dekripsi (kebalikan dari proses enkripsi) dahulu. Encryption berasal dari bahasa yunani kryptos yang artinya tersembunyi atau rahasia.


Dikarenakan enkripsi telah digunakan untuk mengamankan komunikasi di berbagai negara, hanya organisasi-organisasi tertentu dan individu yang memiliki kepentingan yang sangat mendesak akan kerahasiaan yang menggunakan enkripsi. Di pertengahan tahun 1970-an, enkripsi kuat dimanfaatkan untuk pengamanan oleh sekretariat agen pemerintah Amerika Serikat pada domain publik, dan saat ini enkripsi telah digunakan pada sistem secara luas, seperti Internet e-commerce, jaringan Telepon bergerak dan ATM pada bank.


Enkripsi dapat digunakan untuk tujuan keamanan, tetapi teknik lain masih diperlukan untuk membuat komunikasi yang aman, terutama untuk memastikan integritas dan autentikasi dari sebuah pesan. Contohnya, Message Authentication Code (MAC) atau digital signature. Penggunaan yang lain yaitu untuk melindungi dari analisis jaringan komputer.

Manfaat Enkripsi 

Beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari enkripsi ini adalah :

1.      Kerahasiaan suatu informasi terjamin

2.      Menyediakan authentication dan perlindungan integritas pada algoritma checksum/hash

3.      Menanggulangi penyadapan telepon dan email

4.      Untuk digital signature. Digital signature adalah menambahkan suatu baris statemen pada suatu elektronik copy dan mengenkripsi statemen tersebut dengan kunci yang kita miliki dan hanya pihak yang memiliki kunci dekripsinya saja yang bisa membukanya.

5.      Untuk digital cash

Kerugian Enkripsi

Penyalahgunaan dan kerugian dari enkripsi adalah:

1.      Penyandian rencana teroris

2.      Penyembunyian record criminal oleh seorang penjahat

3.      Pesan tidak bisa dibaca bila penerima pesan lupa atau kehilangan kunci (decryptor).


Macam-macam Enkripsi pada pemrograman website

Berikut ada beberapa macam metode enkripsi yang dapat anda digunakan pada pemrograman website seperti PHP, ASP dan yang lainnya.

1. Metode Enkripsi MD2

1.      Message-Digest algortihm 2 (MD2) adalah fungsi hash cryptographic yang dikembangkan oleh Ronald Rivest pada tahun 1989'

2.      Algoritma dioptimalkan untuk komputer 8-bit. MD2 yang ditetapkan dalam RFC 1319.

3.      Meskipun algoritma lainnya telah diusulkan sejak dulu, seperti MD4, MD5 dan SHA, bahkan sampai dengan 2004 [update] MD2 tetap digunakan dalam infrastruktur kunci publik sebagai bagian dari sertifikat yang dihasilkan dengan MD2 dan RSA.

 2. Metode Enkripsi MD4

1.      Message-Digest algortihm 4(seri ke-4) yang dirancang oleh Profesor Ronald Rivest dari MIT pada tahun 1990. Panjangnya adalah 128 bit.

2.      MD4 juga digunakan untuk menghitung NT-hash ringkasan password pada Microsoft Windows NT, XP dan Vista.

3. Metode Enkripsi MD5

1.      MD5 adalah salah satu dari serangkaian algortima message digest yang didesain oleh Profesor Ronald Rivest dari MIT (Rivest, 1994).

2.      Saat kerja analitik menunjukkan bahwa pendahulu MD5 yaitu MD4 mulai tidak aman, MD5 kemudian didesain pada tahun 1991 sebagai pengganti dari MD4 (kelemahan MD4 ditemukan oleh Hans Dobbertin).

3.      Dalam kriptografi, MD5 (Message-Digest algortihm 5) ialah fungsi hash kriptografik yang digunakan secara luas dengan hash value 128-bit.

4.      Pada standart Internet (RFC 1321), MD5 telah dimanfaatkan secara bermacam-macam pada aplikasi keamanan, dan MD5 juga umum digunakan untuk melakukan pengujian integritas sebuah file.

 4. Metode Enkripsi SHA

1.      SHA adalah serangkaian fungsi cryptographic hash yang dirancang oleh National Security Agency (NSA) dan diterbitkan oleh NIST sebagai US Federal Information Processing Standard.

2.      SHA adalah Secure Hash Algoritma. Jenis-jenis SHA yaitu SHA-0, SHA-1, dan SHA-2.

3.      Untuk SHA-2 menggunakan algoritma yang identik dengan ringkasan ukuran variabel yang terkenal sebagai SHA-224, SHA-256, SHA-384, dan SHA-512.

5. Metode Enkripsi RC4

1.      RC4 merupakan salah satu jenis stream cipher, yaitu memproses unit atau input data pada satu saat. Unit atau data pada umumnya sebuah byte atau bahkan kadang kadang bit (byte dalam hal RC4).

2.      Dengan cara ini enkripsi atau dekripsi dapat dilaksanakan pada panjang yang variabel.

3.      RC4 adalah penyandian stream cipher yang dibuat oleh Ron Riverst pada tahun 1987 untuk pengamanan RSA.

4.      Algoritmanya didasarkan pada permutasi acak.

6. Metode Enkripsi Base64

1.      Base64 adalah sistem untuk mewakili data mentah byte sebagai karakter ASCII.

2.      Base64 menyediakan 6-bit encoding 8-bit ASCII karakter.

3.      Base64 merupakan format yang dicetak menggunakan karakter, memungkinkan binari data yang akan dikirim dalam bentuk dan email, dan akan disimpan di database atau file.



Contoh enkrispsi Caesar Cipher, dengan memindah 3 abjad ke belakang

Contoh enkrispsi Caesar Cipher

Contoh Enkripsi Polybius Square dengan menggunakan kolom dan baris

SUMBER :

http://id.wikipedia.org/wiki/Enkripsi

https://irpantips4u.blogspot.com/2012/11/enkripsi-pengertian-manfaat-kerugian-macam.html

https://winpoin.com/winexplain-apa-itu-enkripsi-dan-bagaimana-cara-kerjanya/



Rabu, 25 Agustus 2021

PERBEDAAN SHUTDOWN, SLEEP, HIBERNATE, DAN LOG OFF

Setiap mengakhiri aktifitas penggunaan komputer, kita selalu menghadapi pilihan dalam mematikan komputer, apakah shutdown, sleep, hibernate, dan Log Off. Tahukah kamu kalau hadirnya pilihan-oilihan tersebut sebenarnya bertujuan untuk memudahkan dan efisiensi daya. Beberapa fitur ini seringkali tidak begitu diperhatikan, padahal bisa meningkatkan efektifitas dalam setiap aktifitas kita dalam menggunakan komputer. Baik kali ini kita akan sama-sama mencari tahu perbedaan dari shutdown, sleep, hibernate, dan Log Off.

Perbedaan Shutdown, Sleep, Hibernate, dan Log Off

1. Shutdown

Adalah istilah lain dari mematikan komputer. Ya sederhananya, shutdown ini adalah aktifitas yang dilakukan jika komputer sudah tidak lagi dipakai. Aktifitas shutdown akan memutus setiap aliran listrik yang ada, mematikan pekerjaan prosesor dan memori. Maka pastikan sebelum kita melakukan shutdown, pastikan setiap pekerjaan dan data-data kita sudah tersimpan kedalam perangkat penyimpanan, baik harddisk maupun flashdisk.

Karena shutdown ini menjadikan komputer dalam status mati atau tidak aktif, maka ketika menghidupkannya pun akan melakukan booting dari awal. booting dari awal ini akan membutuhkan waktu yang lebih lama, karena sistem akan melakukan pembacaan (Scanning) seluruh komponen terlebih dahulu. Aktifitas shutdown cocok bagi kamu yang sudah menyelesaikan seluruh pekerjaan, dan komputer tidak akan dipakai dalam waktu yang lama.

 

2. Sleep

Pilihan lain selain shutdown adalah menu sleep. Sleep yang berarti tidur, adalah aktifitas untuk membuat komputer mati atau terputus, kecuali RAM. Oleh sebab itu, komputer masih tetap membutuhkan daya listrik setidaknya untuk memastikan RAM tetap bekerja. Maka pastikan jika komputer masih terhubung ke sumber daya listrik atau pastikan kapasitas baterai cukup sehingga tidak membuat komputer mati total.

Baca Juga : PENGERTIAN DAN JENIS-JENIS BOOTING

Oh ya bagi yang belum tahu, dengan memastikan RAM tetap bekerja, maka kita tidak harus menutup jendela setiap aplikasi yang sedang kita gunakan. Karena nantinya, saat komputer kembali hidup, semua aplikasi dan pekerjaan akan kembali dan dalam kondisi terakhir seperti saat kita matikan. Hal ini pun memberikan keuntungan dengan proses booting yang menjadi lebih cepat. Jadi jangan khawatir meski layar dalam kondisi mati, pekerjaan kamu masih tetap aman ya.

 

3. Hibernate

Secara konsep sebenarnya hampir sama dengan sleep, yaitu menjadikan komputer mati dan terputus namun setiap pekerjaan dan data-data kita relatif masih tetap aman. Perbedaannya adalah, jika sleep mengharuskan RAM agar tetap bekerja, maka dalam kondisi hibernasi RAM ikut dalam kondisi mati. Sementar itu pekerjaan dan data-data kita akan dialihkan kedalam harddisk.

Mode hibernasi ini cocok bagi kamu yang akan meninggalkan komputer dalam waktu yang agak lama tapi tetap berencana akan melanjutkan kembali pekerjaan dan aktifitas dengan komputer. Sekedar beristirahat beberapa jam cocok untuk menggunakan mode ini, karena nanti ketika komputer kembali hidup proses booting akan lebih cepat (meskipun tidak secepat sleep).

 

4. Log Off

Nah untuk log off mungkin sebenarnya berbeda konsep dengan tiga pilihan sebelumnya. Log Off adalah aktifitas keluar dari akun yang sedang kita gunakan dalam komputer. Seperti yang kita ketahui, komputer memiliki kemampuan untuk menampung multi akun seperti guest, user, dan administrator. Setiap akun memiliki hak akses yang berbeda-beda. Nah log off ini adalah aktifitas untuk berhenti dan keluar dari akun-akun tersebut.

Dengan log off kita bisa berpindah akun (karena ada yang meminjam misalnya) tanpa harus khawatir dengan hilangnya pekerjaan dan data-data kita sebelumnya. Kebalikan dari Log Off adalah Log In atau aktifitas untuk masuk kedalam akun.

Nah karena Log Off ini tidak menjadikan komputer mati atau terputus daya, maka layar akan tetap menampilkan tampilan visualnya. Meskipun tampilan yang tampil pada layar adalah tampilan screen saver.

 

Demikian informasi seputar perbedaan shutdown, sleep, hibernate, dan log off. Silahkan sampaikan kritik, saran dan masukan di kolom komentar dibawah.

 

Sumber : kanghadad.web.id

Senin, 23 Agustus 2021

PENGERTIAN DAN JENIS-JENIS BOOTING


Sebelum menggunakan komputer, tentu hal yang pertama kali yang akan kita lakukan adalah menghidupkannya. Proses tersebut dengan menekan tombol power baik itu pada pc ataupun laptop, bahkan smartphone. Sistem tersebut akan menjalankan sebuah proses pemeriksaan dan penyiapan sampai perangkat benar-benar siap bekerja. Inilah yang disebut dengan booting. Kali ini kita akan mempelajari bersama tentang pengertian dan jenis-jenis booting.

Pengertian Booting

Booting adalah satu rangkaian pekerjaan untuk memeriksa kesiapan seluruh komppnen yang terpasang pada komputer. Sistem ROM-BIOS (Read Only Memory – Basic Input Output System) akan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kesehatan setiap komponen yang ada, sehingga komputer dipastikan dalam kondisi ‘sehat’ sebelum sistem operasi mengambil alih penggunaan.

Tahapan booting secara umum adalah sebagai berikut,

Menghidupkan komputer dan pengaktifan BIOS

Pada tahap ini komputer baru hidup dan komponen-komponen hardware yang terpasang mulai teraliri listrik. Komponen-komponen seperti RAM, dan prosesor masih dalam keadaan kosong dan belum melakukan proses instruksi apapun.

Baca Juga : Pengertian Sistem Komputer Dan Komponennya

Power-On Self Test (POST)

BIOS yang sudah aktif mulai melakukan pembacaan dan pemeriksaan terhadap komponen hardware komputer. Pemeriksaan fungsinya untuk memastikan jika seluruh komponen siap bekerja dan dalam kondisi terbaik. Contoh pemeriksaan yang dilakukan oleh BIOS misalnya, pemeriksaan temperatur prosesor, keadaan RAM, fungsi Hard Disk Drive, dan komponen-komponen lainnya.

Mengalihkan ke Sistem Operasi

Setelah pemeriksaan selesai dan seluruh komponen yang terpasang pada komputer berfungsi dengan baik, maka tahapan selanjutnya adalah memuat Sistem Operasi. Maka tampilan layar akan beralih ke booting sistem operasi yang masing-masing memiliki ciri khas tertentu.

tampilan khas booting windows 10

tampilan khas booting windows 8

tampilan khas booting windows 7

Jika dalam komputer tersebut ternyata belum ada sistem operasi atau terjadi kesalahan pemuatan (biasanya karena kerusakan file-file boot sistem) maka BIOS akan menampilkan menu “Please Insert Boot Device”. Begitupun jika sistem operasi yang terpasang lebih dari satu, maka BIOS akan menampilkan menu pilihan sistem operasi yang akan dijalankan.

Pengertian dan Jenis-jenis Booting

Cold Booting

Adalah aktifitas menghidupkan komputer seperti biasa dalam keadaan normal. Cold booting berawal dari setiap komponen komputer dalam keadaan belum teraliri listrik sama sekali. Pemakaian kata Cold merujuk pada setiap komponen yang masih dalam keadaan ‘dingin’.

Warm Booting

Seperti halnya penggunaan kata ‘cold’, Warm Booting pun merujuk pada kondisi komponen pada saat booting terjadi. Warm Booting adalah proses booting yang dilakukan oleh komputer yang sebelumnya dalam kondisi menyala atau teraliri listrik. Warm Booting terjadi ketika komputer yang sedang bekerja kemudian mengalami kondisi error yang memerlukan pemeriksaan oleh BIOS. Komputer yang berada dalam kondisi hidup ini kemudian akan secara otomatis (terpaksa) masuk dalam kondisi booting.

Secara proses Warm Booting ini hampir sama dengan reboot atau restart. Yang membedakannya adalah bahwa Warm Booting terjadi karena kondisi kerusakan dalam pembacaan komponen hardware yang ada.

Soft Booting

Secara proses soft booting memiliki kesamaan dengan warm booting, yaitu proses booting yang dilakukan oleh BIOS. Bedanya adalah soft booting terjadi bukan karena pembacaan kerusakan pada komponen hardware. Soft Booting adalah proses booting yang terjadi ketika komputer dalam kondisi hidup yang terjadi apabila ada perubahan dalam pengaturan BIOS.

Hal ini terjadi apabila user melakukan perubahan pada pengaturan BIOS yang ada, sehingga untuk melanjutkan ke pemuatan Sistem Operasi, komputer membutuhkan proses booting ulang. Bagi kita yang terbiasa mengakses menu BIOS mungkin akan menyadari hal ini, jika kita melakukan perubahan settingan BIOS maka akan ada menu pilihan ‘Save and Exit’ yang akan melakukan booting otomatis kembali. Hal ini agar BIOS bisa melakukan pengecekan ulang kesesuaian settingan dengan komponen hardware yang terpasang.

Menu BIOS

Hard Booting

Hard Booting adalah proses booting yang terjadi secara terpaksa, hal ini karena ada kerusakan atau kondisi komputer yang tidak bekerja (Hang). Menekan tombol power atau tombol restart (pada PC) bisa mengakibatkan terjadinya proses hard booting ini. Dalam proses booting ini, seluruh listrik yang mengalir pada komponen hardware akan terputus sementara waktu sampai booting kembali berjalan.

Perlu kita ketahui, bahwa proses hard booting ini membahayakan bagi sebagian komponen komputer. terutama hard disk yang pada saat terjadi hard booting sedang dalam keadaan bekerja, perubahan daya yang terjadi secara tiba-tiba akan mengakibatkan proses putaran piringan akan langsung terhenti. hal ini bisa mengakibatkan kerusakan yang berdampak pada kesehatan Hard Disk.

Karena secara sistem komputer tidak merekomendasikan proses hard booting ini, mengingat dari resiko yang ada, maka untuk melakukannya kita harus menekan tombol power dalam waktu yang agak lama. Hal ini juga menghindari terjadinya hard booting yang berasal dari ketidak sengajaan menekan tombol power.

Reboot

Istilah lain dari restart atau kembali mengulang. Reboot terjadi ketika komputer dalam keadaan hidup dan teraliri listrik, sama halnya dengan jenis warm, soft, atau hard. Bedanya reboot ini terjadi ketika ada perubahan pada sistem operasi, seperti penginstalan aplikasi-aplikasi yang secara khusus berpengaruh pada sistem operasi.

Proses reboot ini terjadi bukan karena kerusakan sistem dan lebih atas kesadaran user yang melakukannya. Dengan proses reboot ini harapannya aplikasi yang baru terinstal akan berjalan optimal. Beberapa aktifitas yang bisa menyebabkan permintaan reboot seperti penginstalan driver baru, anti virus, update Sistem operasi, atau penghapusan aplikasi-aplikasi tertentu.

Hal -hal yang Mempengaruhi Kecepatan Booting

Proses booting memakan waktu yang berbeda-beda tergantung dari berbagai hal. Kita bisa mengantipasi dan mengurangi waktu booting dengan memperhatikan hal-hal berikut,

Perhatikan setiap komponen yang terpasang. Sebaiknya pastikan sebelum booting terjadi, tidak ada komponen tambahan yang tersambung ke komputer. BIOS akan membaca Flashdisk atau komponen lain yang tersambung yang tentunya akan membuat proses booting menjadi lebih lama.

Jika perlu, aktifkan menu fast booting oada BIOS. Beberapa BIOS memiliki pengaturan fast boot agar proses berlangsung lebih cepat. Kamu bisa menerapkan pengaturan fast boot jika booting pada komputer kamu ternyata memakan waktu yang lama. Namun setiap pengaturan pada BIOS ini harus dilakukan dengan hati-hati.

Perhatikan aplikasi-aplikasi yang berjalan otomatis (Aplikasi Start Up). Pembacaan aplikasi-aplikasi terjadi ketika booting masuk ke tahapan pemuatan Sistem Operasi. Semakin banyak aplikasi Start Up maka proses pemuatan Sistem Operasi akan berlangsung lebih lama setidaknya sampai kondisi stabil dan siap pakai. Untuk memilih dan mengatur aplikasi Start Up, pada sistem operasi windows kita bisa masuk ke Task Manager dan masuk ke tab Start Up. Silahkan sesuaikan aplikasi-aplikasi yang kita butuhkan pada saat pertama kali Windows berjalan.

 

Demikian artikel tentang Pengertian dan Jenis-jenis booting, semoga bermanfaat. Silahkan sampaikan kritik, masukan dan pertanyaan di kolom komentar.

 

Sumber : kanghadad.web.id

Rabu, 18 Agustus 2021

CLI VS GUI

User Interface adalah istilah yang digunakan untuk menentukan bagaimana pengguna berinteraksi dengan perangkat elektronik, khususnya komputer.

CLI dan GUI adalah berbagai jenis antarmuka pengguna. Terutama mereka berbeda dalam grafik yang digunakan dalam sistem operasi. Untuk melakukan operasi pada sistem CLI kita harus menulis perintah. Di sisi lain, dalam GUI pengguna menyediakan alat bantu visual (grafik) yang mencakup gambar dan ikon, yang memfasilitasi pengguna untuk melakukan tugas secara langsung.

Sistem CLI membutuhkan keahlian dalam perintah untuk melakukan tugas sedangkan GUI tidak membutuhkan keahlian, itu bisa dioperasikan oleh pengguna pemula juga.

 

1. Apa itu CLI ?

CLI (Command Line Interface) adalah Interface atau antarmuka berbasis teks yang digunakan untuk berinteraksi dengan perangkat lunak dan sistem operasi dengan mengetikkan perintah ke dalam antarmuka dan menerima respons dengan cara yang sama.

CLI disediakan oleh sebagian besar sistem operasi secara default dan dua yang paling populer adalah DOS (untuk Windows) dan bash shell (untuk Linux dan OS X).


_CLI_

Pengguna harus memiliki pemahaman yang baik untuk menggunakan CLI. Pengguna harus benar-benar mengetahui sintaks yang benar untuk mengeluarkan perintah yang efektif.

Sistem operasi seperti UNIX berisi CLI sementara OS seperti Windows dan Linux berisi CLI dan GUI. Secara keseluruhan, CLI adalah memori yang efisien dan lebih cepat dalam eksekusi daripada GUI.

 Kelebihan CLI:

v  Performa lebih tinggi

v  Lebih efisien dalam penggunaan

v  Hanya membutukan spesifikasi hardware yang rendah

v  Hanya membutuhkan Memori yang kecil karena berupa teks saja

 Kekurangan CLI:

v  Tampilan yang kurang menarik bagi mereka yang awam ilmu komputer

v  Harus mengingat baris perintah atau code untuk menjalankan tugas komputer

 

2. Apa itu GUI ?

GUI (Graphic User Interface) adalah jenis antarmuka pengguna yang menggunakan metode interaksi pada peranti elektronik secara grafis (bukan perintah teks) antara pengguna dan komputer.

GUI menjadi salah satu faktor kemudahan dalam penggunaan komputer. GUI menggambarkan informasi dan perintah yang tersedia untuk pengguna menggunakan ikon grafis. Contohnya adalah pada Microsoft Windows, macOS, dan Xwin yang menggunakan jenis  GUI yang berbeda-beda.

 _GUI_

Ada berbagai komponen GUI. Wndows merupakan salah satunya yang memiliki bentuk persegi panjang dan dapat tumpang tindih dengan area jendela lainnya.

Textbox adalah komponen bagi pengguna untuk memasukkan data input. Menu menyediakan daftar opsi bagi pengguna untuk memilih opsi. Sebuah tombol memungkinkan memilih satu opsi tertentu. Dan masih banyak lagi.

Kelebihan GUI:

v  Desain dapat diubah dan lebih User Friendly

v  Karena berbasis grafis, tidak diperlukan keahlian khusus

Kekurangan GUI:

v  Kebutuhan spesifikasi komputer yang lebih besar

v  Performa lebih berat

v  Memakan banyak ruang memori

 

3. Perbedaan Antara GUI dan CLI

GUI adalah jenis antarmuka pengguna yang memungkinkan pengguna berinteraksi dengan perangkat elektronik melalui ikon grafis dan indikator visual. CLI adalah antarmuka bagi pengguna untuk mengeluarkan perintah dalam bentuk baris teks atau baris perintah berturut-turut untuk melakukan tugas komputer.

Sangat mudah untuk menggunakan GUI. Tidak perlu memiliki pengetahuan luas tentang ilmu komputasi atau coding untuk mengoperasikan sistem menggunakan GUI. Bahkan seorang pemula dapat dengan mudah menangani tugas menggunakan GUI. Di sisi lain, CLI sangat kompleks. Pengguna harus memiliki pengetahuan yang baik tentang perintah. Perintah yang salah eja dapat menimbulkan error.

GUI membutuhkan lebih banyak memori karena mengandung banyak komponen grafis seperti gambar, ikon, dan lain-lain. Sedangkan CLI adalah antarmuka perintah, dan tidak memerlukan lebih banyak memori karena hanya berupa barisan text.

Kinerja GUI cenderung lambat karena banyaknya elemen grafis yang perlu diload. Sedangkan CLI Cepat, Karena hanya berupa teks aja.

Pengguna dapat mengubah tampilan GUI. Ada opsi yang dapat disesuaikan untuk mengubah tampilan. Namun tampilan CLI tidak mungkin diubah.

Kesimpulan

CLI dan GUI keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan, dan mereka sesuai sesuai dengan kebutuhan dan penggunaan pengguna. Antarmuka pengguna grafis memberikan tingkat multitasking dan efisiensi yang lebih tinggi, tetapi antarmuka baris perintah menawarkan lebih banyak kontrol, presisi, dan pengulangan.

 

Sumber : www.techfor.id


Selasa, 10 Agustus 2021

Pengertian Sistem Komputer Dan Komponennya

Rangkuman tentang definisi atau pengertian sistem computer dan komponen-komponennya. Pastinya kamu pernah mendengar istilah sistem, khususnya dalam organisasi atau bidang-bidang lainnya. Perlu diketahui bahwa komputer-pun memiliki sistem untuk melaksanakan perintah dan memperoses data-data. Sistem tersebut saling berhubungan satu sama lain supaya dapat menghasilkan informasi dari data yang diolahnya. Pada kesempatan kali ini kita akan belajar dan memahami bersama-sama tentang sistem pada komputer

A. Pengertian Sistem Komputer

Yang dimaksud Sistem Komputer adalah kumpulan perangkat-perangkat komputer yang saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain untuk melakukan proses pengolahan data, sehingga dapat menghasilkan informasi yang di harapkan oleh penggunanya. Perangkat yang terdapat pada sistem komputer diantaranya hardware, software dan brainware.

Perangkat-perangkat tersebut memiliki fungsinya masing-masing pada sistem komputer. Namun saat beroperasinya perangkat-perangkat komputer tersebut akan bekerja dan saling mendukung satu sama lain. Hardware tidak akan berfungsi tanpa adanya software dan juga sebaliknya, dan keduanya tidak akan bermanfaat untuk menghasilkan informasi jika tidak ada brainware yang mengoperasikan dan memberikan perintah. Jadi dapat di katakan bahwa komputer bukan sebagai sebuah alat saja tapi juga merupakan sebuah sistem.

B. Komponen Sistem Komputer

Berikut ini komponen-komponen yang terdapat pada sebuah sistem komputer, yang diantaranya:

Gambaran Sistem Komputer

1. Hardware (Perangkat Keras)

Merupakan perangkat komputer yang memiliki wujud fisik, jadi perangkat ini dapat di sentuh. Misalnya seperti Motherboard, processor, harddisk, memory, power supply, dan lain-lain. Hardware sendiri umumnya dibagi kedalam 4 (empat) bagian, yang diantaranya:

a). Input Device (Perangkat masukan)

Merupakan perangkat pada hardware komputer yang fungsinya sebagai alat untuk memasukkan data-data atau perintah pada komputer. Misalnya seperti Keyboard, mouse, web cam, scanner, dan lain-lain.

b). Output Device (Perangkat Keluaran)

Merupakan perangkat pada komputer yang fungsinya untuk menampilkan hasil pemerosesan data-data. Misalnya seperti monitor, printer, projektor dan lain-lain.

c). Processing Device (Perangkat Pemeroses)

Merupakan perangkat pada hardware komputer yang fungsinya sebagai pusat pengolahan data. Jadi dapat dikatakan perangkat ini adalah otak dari komputer dan sering juga disebut dengan CPU (Central Processing Unit)Processing Device akan melakukan komunikasi dengan perangkat input, output dan storage untuk melaksanakan perintah-perintah yang di masukkan. 

d). Storage Device (Perangkat penyimpanan)

CPU juga dilengkapi dengan alat penyimpanan data. Terdapat alat penyimpanan data dengan kapasitas yang lebih besar sebagai alat menyimpan utamanya, yang biasanya disebut dengan harddisk. Jadi kita dapat menyimpan dan menghapus data sesuai dengan keinginan kita. Seiring berkembangnya teknologi komputer maka media storage device berkembang sangat pesat baik itu dari segi kapasitas dan bentuknya. Pada komputer storage device umumnya dibagi menjadi dua bagian yaitu internal dan eksternal.

Internal storage misalnya harddisk, harddisk umumnya memiliki kapasitas yang lebih besar karena digunakan sebagai media penyimpanan utama pada komputer, sedangkan untuk media penyimpanan sementara saat melakukan proses pada data yaitu RAM (Random Access Memory). Lalu External Storage yaitu perangkat keras untuk melakukan penulisan, pembacaan, dan penyimpanan data di luar dari media penyimpanan utama. Misalnya harddisk external, DVD, flashdisk, dan lain-lain.

2. Software (Perangkat Lunak)

Software diartikan juga sebagai perangkat lunak, jadi perangkat ini tidak memiliki bentuk fisik seperti hardware. Software dapat diartikan juga sebagai suatu kumpulan data elektronik yang tersimpan dan diatur oleh komputer, bisa berupa program ataupun koneksi untuk menjalankan berbagai macam instruksi perintah. Jadi software tidak dapat disentuh dan dilihat secara fisik, dan dapat dikatakan juga bahwa software digunakan untuk mengontrol perangkat keras. Software dibedakan menjadi beberapa macam, misalnya seperti:

a). Operating System (Sistem Operasi)

Sistem Operasi komputer merupakan program dasar pada komputer yang umumnya berfungsi untuk menghubungkan pengguna dengan hardware. Dapat dikatakan juga sistem operasi yaitu perangkat lunak yang bertugas untuk melakukan kontrol dan memanajemen perangkat keras dan operasi-operasi yang dilakukan pada sistem, termasuk juga menjalankan aplikasi-aplikasi yang dapat melakukan pengolahan data. Contoh sistem operasi komputer misalnya seperti Microsoft Windows, Linux, Mac OS, dan lain-lain. Baca Juga Tentang: Pengertian Sistem Operasi Komputer Dan Jenisnya

b). Program Aplikasi (Aplication Program)

Program aplikasi merupakan perangkat lunak yang siap untuk dipakai. Program aplikasi digunakan untuk membantu pekerjaan pengguna komputer dalam mengolah berbagai macam data. Pada sebuah komputer perangkat lunak ini sering disiapkan sesuai dengan selera dan kebutuhan penggunanya. Misalnya seperti Microsoft Excel, Microsoft Word,  Microsoft Access, Photo Shop, Chrome, Mozilla dan lain-lain.

c). Utility Program (Program Tambahan )

Merupakan perangkat lunak yang fungsinya untuk menjalankan tugas-tugas tambahan, disebut juga sebagai program dukungan dan memiliki fungsi tertentu. Misalnya seperti program yang disediakan oleh sistem operasi seperti Data recovery, Disk Defragmenter, Sceensever, Backup, dan lain-lain.

d). Programing Language (Bahasa Pemerograman)

Merupakan bahasa yang dapat digunakan pengguna komputer untuk berkomunikasi dengan komputer, dapat dikatakan juga sebagai standar bahasa instruksi untuk berkomunikasi dan memberikan perintah pada komputer. Beberapa contoh bahasa pemerograman diantaranya seperti PHP, Java, Python, C, Perl dan lain-lain.

3. Brainware (Pengguna Komputer)

Brainware yaitu orang yang menjalankan atau mengoperasikan komputer. Brainware sangat penting karena komputer tidak dapat bermanfaat jika tidak dioperasikan oleh manusia. Jadi brainware merupakan setiap orang yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan pemanfaatan komputer. Pengguna komputer umumnya dibagi kedalam 4 (empat) macam, yang diantaranya:

a). Programer

Merupakan orang yang mempunyai keahlian menguasai banyak ataupun salah satu bahasa pemerograman, beberapa bahasa pemerograman yang sering digunakan misalnya seperti PHP, Java, Phyton, C dan lain-lain. Jadi programer dapat dikatakan juga sebagai orang yang membuat dan bertugas untuk mempersiapkan program yang memang diperlukan pada sistem komputer yang akan digunakan untuk mengolah data.

b). Sistem Analis

Merupakan orang yang memiliki tanggung jawab terhadap penelitian, perencanaan, penkoordinasian dan merekomendasikan pilihan software, hardware dan sistem yang sesuai dengan kebutuhan penggunanya (perorangan, organisasi dan perusahaan). Seorang sistem analis-pun sangat berperan penting dalam proses pengembangan suatu sistem. Seorang sistem analis perlu memiliki 4 (empat) keahlian seperti analisis, teknis, manajerial dan cara berkomunikasi dengan orang lain atau interpersonal.

Kemampuan dalam melakukan analisis dapat memungkinkan untuk memahami perilaku organisasi dan juga fungsi-fungsi lainnya, kemampuan tersebut dapat membantu dalam mengidentifikasi berbagai kemungkinan yang terbaik dalam menyelesaikan masalah yang sedang di hadapi. Kemampuan teknis dapat memungkinkan untuk memahami berbagai potensi dan keterbatasan dari teknologi informasi. Keahlian dalam manajerial dapat membantu dalam mengelola sumber daya, proyek dan lain-lain. Dan keahlian Interpersonal dapat membantu dalam berinteraksi khususnya dengan pengguna akhir atau user.

Seorang sistem analis juga harus mampu untuk memahami dan bekerja dengan berbagai jenis bahasa pemerograman, sistem operasi, maupun perangkat keras yang digunakan oleh pengguna akhir.

c). Administrator

Merupakan orang yang tugasnya mengelola suatu sistem operasi dan juga beberapa program yang sedang berjalan pada sistem komputer.

d). Operator

Merupakan orang yang memanfaatkan sistem komputer yang telah ada atau dia hanya menggunakan aplikasi-aplikasi tertentu saja untuk mengolah data.

Demikian penjelasan tentang pengertian sistem komputer, jika ditemukan beberapa kesalahan mohon dimaafkan. Semoga dapat bermanfaat dan terimakasih.


Sumber : www.pengertianku.net